Agus Wibowo *) Dimuat Jurnalnet.com (Jogja, 11/01/2008 - 13:05 WIB) Dewasa ini, animo masyarakat pada dunia pendidikan cukup menggembirakan. Terbukti, ratusan bahkan ribuan calon siswa atau mahasiswa menyerbu institusi pendidikan saban tahun ajaran baru. Tradisi ini seakan-akan tak terpengaruh oleh kondisi carut-marut sosial, budaya, politik, moral, maupun jeratan krisis ekonomi yang menghimpit bangsa ini semenjak medio 1997. Para orangtua tetap kukuh untuk menyekolahkan putra-putrinya. Tekad para orangtua bahkan tidak semakin surut tatkala mendengar berbagai pemberitaan meningkatnya angka jumlah pengangguran di Indonesia. Padahal, jumlah pengangguran tersebut didominasi oleh lulusan institusi pendidikan baik lulusan Sekolah Dasar (SD), sekolah menengah maupun perguruan tinggi (PT), dengan gelar Diploma (DIII), Sarjana (S1), maupun Magister (S2). Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Pebruari 2007 jumlah pengangguran mencapai 10, 55 juta jiwa, di mana 75 % berasal dar
Perjuangan Orang Biasa Mengisi Sejarah